Opini
Meraih Cuan dari Sampah RT dengan Budidaya Maggot
Sabtu,
27 November 2021 |
23:00 WITA
beritabali/ist/Meraih Cuan dari Sampah RT dengan Budidaya Maggot.
DOWNLOAD APP BERITABALI.COM
Beritabali.com, DENPASAR.
Untuk budidaya Maggot atau BSF sangat mudah. Yang perlu kita siapkan untuk memelihara maggot adalah kotak untuk tempat telornya maggot. Kotaknya ngak usah terlalu besar yang tanggung aja karena itu hanya sebagai tempat penetasannya dari telur menjadi larva.
Perlu diingat pada fase ini yang paling rawan. Kenapa saya bilang paling rawan? karena kita harus betul betul memperhatikan tempatnya karena ada predator yang akan menyerang telor maggot ini. Predator yang dimaksud adalah semut.
ttom: 15px;">Langkah berikutnya kita siapkan kotak yang lebih besar dari kotak tempat telornya itu. Setelah telor maggot menetas menjadi larva baru kita pindahkan ke tempat yg lebih besar. Larva yang sudah siap dipindahkan ketempat yang lebih besar itu ukuran panjangnya dari 5mm sampai 7mm atau umur 4-5 hari.
Setelah itu baru diberikan pakan dari sampah makanan dapur atau limbah organik dari dapur yang udah dipilah. Limbah organik tersebut bisa berupa sisa nasi basi, sayuran, buah, tempe, tahu, atau yang lainnya yang penting itu sampah atau limbah organik dari dapur. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian makan untuk maggot adalah jangan terlalu penuh.
Hal ini dikarenakan akan menyebabkan maggot sulit bernapas, dan tempat pembesaran maggot akan menjadi basah karena pemberian pakannya terlalu penuh. Lalu apa yang akan terjadi apabila tempat pembesaran maggot terlalu basah?.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menaburkan dedak atau sisa perasan santan yang kering di tempat pembesaran maggot yang basah. Langkah teknisnya adalah kita angkat maggotnya, lalu taburkan di areal yang basah, lalu letakkan maggot ke tempat yang sudah diberi taburan dedak. Begitu seterusnya, apabila masih terdapat areal yang basah. Taburkan dedak hingga tempat pembesaran maggot tidak terlalu lembab.
Panen maggot dapat dilakukan mulai usia 10 hari sampai 24 hari, dimana telur BSF sudah mulai menetas dan memasuki fase larva yang tumbuh sekitar 15-20 mm hingga sebelum masuk fase pupa. Proses dari pembibitan hingga panen maggot tidaklah cepat dan mudah.
Budidaya maggot pastinya ada tantangannya sehingga kita harus telaten dan butuh ketekunan dan edukasi kepada masyarakat terkait sampah atau limbah organik. Perlunya edukasi, karena sampah organik merupakan sumber utama budidaya maggot.
Manfaat dengan mengelola sampah makanan(Food Waste) menjadi pakan maggot yaitu mengurangi timbulan sampah ke TPA.